Selasa, 23 April 2013



KUNYIT
A. Deskripsi
Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga. (Sumiati , 2004.)
Tanaman kunyit ( Curcuma domestica Val.) adalah sejenis tanaman yang termasuk familia Zingiberaceae, tempat tumbuhnya terutama di pulau Jawa          ( Kartasapoetra, 1996:60).
Termasuk salah satu  tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah asia khususnya asia tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia,Indonesia,Australia bahkan Afrika. Hampir setiap bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini. Baik sebagai pelengkap bumbu masak,jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan (Arisandi, 2008: 192).
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun ( agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur ( lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12.5 cm dan pertulangan menyirip dengan  warna hijau pucat. Berbunga majemuk, berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1.5 cm, serta berwrna putih/ kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing serta tepi daun rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuning-kuningan ( Johani, 2002:14).
Menurut Steenis ( 2006), tanaman yang termasuk family Zingiberaceae ini merupakan tanaman herba menahun dengan akar rimpang. Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah diantara batas pelepah dan helain daun. Bunga zygomorph, berkelamin 2. Kelopak berbentuk tabung dengan ujung yang bertaju kerap kali terbelah serupa pelepah. Daun mahkota 3, pada pangkalnya melekat. Benang sari sempurna 1, penghubung benang sari kerap kali lebar, ruang sari 2. Staminodia hampir selalu 3. Bakal buah tenggelam tenggelam, beruang 3 atau 1. Tangkai putik sangat langsing, dengan ujung terjepit di antara kedua benang sari. Kepala sari melebar. Buah kotak kebanyakan berkatup 3, kadang-kadang tidak pecah.
Menurut Tjitrosoepomo ( 2005), rimpang ( rhizoma ) sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang disamping digunakan sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Akar tinggal pada kunyit memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk bulat atau jorong, bergaris tengah ±5 cm, panjangnya sekitar 2 cm sampai 6 cm, lebar sekitar 1 cm sampai 3 cm. Bagian tepi akar tersebut berkeriput, bagian luar bewarna coklat muda kemerah-merahan ( Kartasapoetra, 1996:60).
B. Manfaat
Bagian kunyit yang terpenting sebagai bahan obat adalah bagian akar tinggalnya, yang mempunyai bau khas dan rasanya agak pahit. Sedang kandungan dalam akar tinggalmnya yaitu zat kuning kurkumin, minyak atsiri, hidrat arang, dammar, gom dan pati. Dengan dosis antara 8 gram sampai 12 gram bahan-bahan obat ini baik digunakan untuk obat diare, karminativa, kolagoga, dan skabisida ( Kartasapoetra, 1996:60).
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan ( Johani, 2002:14).
Kunyit telah dikenal sebagai tanaman serbaguna. Selain digunakan untuk ramuan jamu, rimpang atau umbi kunyit juga bermanfaat sebagai anti inflamasi ( paradangan ), antioksidan, dan pembersih darah( Johani, 2002:15).
Kunyit mengandung senyawa kimia yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya( IPTEKnet,2005).
Kunyit menurut Arisandi ( 2002), Kunyit dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak lender, morbili, dan cangkrang ( Waterproken).
Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin. (Sumiati , 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar