Lafadz-lafadz Shalawat
Dalam berbagai sumber, baik hadis maupun keterangan para ulama yang
termuat dalam kitab-kitab kuning (istilah santri bagi kitab yang
kertasnya berwama kuning) banyak sekali lafazh-lafazh shalawat. Seperti
yang terhimpun dalam kitab
Muktashar fî Ma’ânî Asmâ Allâh al-Husnâ, dalam bâb Ash-Shalâh ‘alâ al-Nabi, karangan Al-Ustâdz
Mahmûd al-Sâmî, dan kitab
Afdhalu al-Shalawâti ‘alâ Sayyidi al-Sâdâti, karangan
Yûsuf bin Ismâ’îl al-Nabhânî.
Untuk itu dibawah ini adalah sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut
baik yang bersumber dari hadis maupun kitab-kitab, berikut
penjelasannya.
.
1.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan
Muhammad, Nabi yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan
pulalah kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan
keturunannya dan segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah
memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata alam. Bahwasanya
Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan sangat mulia.” (HR. Muslim dan
Abû Dâud dari Abû Hurairah).
.
2.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga
Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya
sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau
sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam.” (HR.Muslim dan Abî
Mas’ûd).
.
3.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memuliakan
keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. Ya
Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat oleh-Mu akan Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim;
bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia.” (HR. Bukhârî dari
Abû Sa’îd, Ka’ab Ibn ‘Ujrah).
.
4.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan
Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim.” (HR. Al-Bukhârî dan Abû Sa’îd).
.
5.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau telah
memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah oleh-Mu kepadq Muhammad
dan isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau
telah memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau
sungguh sangat terpuji dan amat mulia.” (HR. Al-Bukhârî dari Abû Hamîd
Al-Sa’îdi).
.
Berkata Al-Nawâwî dalam Al-Adzkâr: “lafazh sha-lawat yang paling utama dibaca, ialah lafazh shalawat yang lengkap ini.
6. Artinya:
“Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan
Muhammad hamba-Mu dan pesuruh-Mu, Nabi yang ummi dan muliakanlah oleh-Mu
akan keluarga Muhammad, jsleri-isterjnya dan keturunannya sebagajmana
Engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarganya; dan berilah berkat
oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang ummi dan akan keluarganya,
isteri-isterinya dan keturunannya, se-bagaimana Engkau telah memberikan
berkat kepada Ibrahim dan keluarganya, diserata alam, hanya engkau
sajalah yang sangat terpuji dan sangat mulia.”
.
Lafazh-lafazh shalawat yang ringkas, ialah lafazh-lafazh yang diriwayatkan oleh Abû Dâud dan Al-Nasâ’i, yaitu :
7. Artinya:
“Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya.” (HR. Al-Nasâ’i dari Zaid ibn Kharijah).
.
8.
Artinya: “Ya Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad Nabi
yang ummi dan akan keluarganya.” (HR. Abû Dâud dari ‘Uqbah bin ‘Amir).
.
9.
Artinya: “Wahai Tuhanku, limpahkanlah kiranya
shalawat-shalawat-Mu dan rahmat-Mu serta berkat-Mu atas peng-hulu segala
Rasul, ikutan segala orang yang taqwa, pe-nutup semua Nabi, yaitu:
Muhammad, hamba-Mu dan rasul-Mu, imam segala kebajikan, pemimpin
kebaikan dan utusan pembawa rahmat. Wahai Tuhanku, tempatkanlah dia pada
suatu maqam yang dirindukannya oleh orang yang dahulu.” (HR. Ibnu Mâjah
dari ‘Abdullah Ibn Mas’ûd).
.
Berkata Al-Sayuthî dalam Al-Hirz al-Ma’ânî: “Saya telah membaca
keterangan Al-Subkî yang diterimanya dari ayahnya di dalam Al-Thabaqat,
katanya: Sebaik-baiknya shalawat untuk dibaca dalam bershalawat, ialah
bunyi shalawat yang dibaca di dalam tasyahhud (yang diriwayat-kan oleh
Bukhârî dan Muslim). Maka barangsiapa mem-bacanya, dipandanglah ia telah
bershalawat dengan sem-purna, dan barangsiapa membaca selainnya, maka
mereka tetap berada dalam keraguan, karena bunyi lafazh-lafazh yang
diriwayatkan oleh Bukhârî Muslim itu, adalah lafazh shalawat yang sering
diajar oleh Nabi sendiri dan yang sering disuruh supaya kita
membacanya.”
Dalam tasyahud akhir, Imam Syâfi’i r.a. menganggap shalawat atas Nabi
Saw. sebagai salah satu dari rukun salat. Beliau biasa memakai shalawat
sebagai berikut:
10.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada jun-junan
kami, Muhammad, dan kepada keluarga junjunan kami, Muhammad, sebagaimana
Engkaau telah melimpahkan shalawat kepada junjunan kami Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, berkatilah pula junjunan kami Muhammad, dan keluarga
junjunan kami, Muhammad, sebagai-mana Engkau telah memberkati junjunan
kami, Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia.”
Selain itu, beliau juga suka memakai sighat shalawat lainnya yang
diriwayatkan oleh Imam Malik di dalam kitab Al-Muwattha’. Shalawat di
atas juga diriwayatkan oleh Abû Dâud, Al-Turmudzî, Al-Nasâ’i, dan
Al-Bayhaqi dari Ibn Mas’ûd, dengan ditambah lafal Sayyidinâ untuk Nabi
Muhammad dan Nabi Ibrahim.
Tambahan lafal sayyidina boleh jadi sebagai adab dari beliau atau
mungkin pula mengikuti ucapan Rasulullah Saw. dalam salah satu sabdanya
yang mengatakan:
Artinya: “Berdirilah kalain untuk menyebut sayyid (penghulu) kalian! “
Rasulullah Saw. juga bersabda, ditunjukan kepada Sa’ad bin Mu’adz:
Artinya: “Aku adalah sayyid (penghulu) manusia dan tidak sombong”.
Dalam hal ini Imam Syâfi’î r.a., telah mengamalkan shalawat yang dianggap oleh beliau paling sahih sanadnya.
.
11.
Artinya: “Semoga Allah Swt. Mencurahkan shalawat kepada Muhammad “
Penjelasan:
Imam Al-Sya’rânî menuturkan bahwa Nabi Saw. Bersabda:
“Barangsiapa yang membaca shalawat ini, berarti ia telah membukakan
bagi dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan Allah kecintaan
kepada dirinya dalam hati umat manusia.”
Diceritakan, seorang penduduk negeri Syam datang meng-hadap Rasulullah
Saw seraya berkata, “Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun
beliau ingin sekali melihat Anda.”
Rasulullah menjawab, “Bawa dia kemari!”
Orang itu berkata, “la buta, tidak bisa melihat.”
Rasulullah lalu bersabda, “Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan
Shallallâhu ‘alâ Muhammdin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia
akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadis dariku.”
Anjuran Rasulullah itu ditruti oleh orang tersebut. Benar saja,
ternyata ia bisa bermimpi melihat Rasulullah Saw. Serta meriwayatkan
hadis dari beliau.
.
12.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan Keluarganya.”
Penjelasan:
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah Saw.
Bersabda: “Barangsiapa yang meng-ucapkan Allâhumma shalli ‘alâ
Muhammadin wa Sallim ketika ia berdiri, dosa-dosanya akan diampuni
sebelum ia duduk. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika duduk,
dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia berdiri. “
.
13.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah Shalawat atas Muhammad, hamba dan nabi-Mu, nabi yang ummi.”
Penjelasan :
Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihyâ’ mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. Bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku pada malam
Jumat se-banyak delapan puluh kali, Allah akan mepgampuni dosa-dosanya
selama delapan puluh tahun.”
Kemudian ditanyakan, “Ya Rasulullah, bagaimana cara memberi shalawat kepadamu itu?”
Rasulullah menjawab, ‘Allâhumma shalli ‘alâ Muhamadin ‘abdika wa Nabiyyika al-Nabiyyi al-Ummî.”
Diriwayatkan bahwa, barangsiapa yang membacanya setiap hari dan setip
malam sebanyak 500 kali, niscaya dia tidak akan mati sebelum berjumpa
dengan Nabi Saw. dalam keadaan sadar.
.
14. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah sealawat atas Muham-mad dan
kelurga Muuhammad sehingga tidak tersisa lagi satu shalawat pun;
sayangilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa
satu rahmatpun; berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak
lagi tersisa satu berkahpun; dan limpahkanlah kese-jahteraan kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu
kesejahteraan pun.”
Penjelasan:
Al-Fasi berkata, “Shalawat ini disebutkan oleh Jabar dari sahabat Ibn
‘Umar r.a. Disebutkannya pula keutamaan yang besar dari shalawat ini
dan kebajikan bagi seorang laki-laki yang mengucapakannya dihadapan nabi
Saw.”
.
15.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad, dan tempatkanlah ia ditempat yang dekat dengan-Mu di Hari Kiamat.”
Penjelasan :
Shalawat ini dikemukakan oleh Al-Thabrânî, Ahmad, Al-Bazzar, dan Ibn
‘Ashim dari sahabat Ruwayfi bin Tsabit al-Anshari. Rasulullah Saw.
bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan shalawat
ini, berarti ia berhak mendapatkan syafa’atku.”
.
16.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad
di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam
kubur.”
Penjelasan :
Imam Al-Sya’rânî menutrkan bahwa Nabi Saw. telah ber-sabda,
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang
dikemukakan dalam shalawat ini, ia akan melihatku di alam mimpi.
Barangsiapa yang me-lihatku di alam mimpinya, ia akan melihatku di Hari
Kiamat. Baranggiapa yang melihatku di Hari Kiamat, aku akan memberinya
syafaat. Barangsiapa yang aku beri syafaat, niscaya ia akan minum dari
telagaku dan di-haramkan jasadnya oleh Allah dari neraka.
.
17.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad
dan kepada keluarga Muhammad, di kalangan orang-orang dulu maupun
orang-orang setelahnya, serta di alam arwah sampai Hari Kiamat.”
Penjelasan :
Imam Al-Sya’rânî menuturkan bahwa seorang laki-laki menghadap
Rasulullah Saw. ketika beliau sedang duduk di dalam masjid. Orang itu
berkata, Assalâmu ‘alaykum, wahai ahli kemuliaan!”
Orang itu lalu didudukkan oleh Nabi Saw di tengah-tengah. yaitu antara
beliau dan Abu Bakar r.a. Orang-orang yang hadir ketika itu menjadi
heran menyaksikan hal itu hingga Nabi Saw. menjelaskan. “Jibril a.s.
telah datang kepadaku memberitahukan bahwa orang ini telah memberi
shalawat kepadaku dengan shalawat yang belum pemah dibaca oleh seorang
pun sebelumnya.”
Lalu Abu Bakar bertanya. “Bagaimana shalawatnya ya Rasulullah? Kemudian Rasulullah Saw. menyebutkan sha-lawat tersebut di atas.
.
18.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
Muhammad-hamba-Mu, Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga atas
keluarganya, isteri-isterinya, dan ketu-runannya, sebanyak jumlah
makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, hiasan Arsy-Mu, dan tinta kalimat-Mu.”
Penjelasan:
Al-Hafizh Al-Sakhâwî menuturkan, seandainya seseorang bersumpah bahwa
ia akan mengucapkan shalawat yang paling utama, maka shalawat ini telah
membebaskan ia dari sumpahnya itu.
Pen-syarah kitab Dalâ’il mengatakan, bahwa lafal shalawat ini diambil dari hadis Ummul Mukminin. Juwairiyah.
.
19.
Artinya: “Ya Allah, limpahkilnlah shalawat atas junjunan
kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menye-babkan kami selamat
dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan Engkau menunaikan
semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau me-nyucikan kami dari semua
kejahatan, yang menyebabkan Engkau mengangkat kami ke derajat yang
tinggi di sisi-Mu, dan yang menyebabkan Engkau menyampaian semua
cita-cita kami berupa kebaikan-kebakan dunia dan akhirat.”
Penjelasan:
Shalawat di atas disebutkan di dalam kitab Dalâ’il. Dalam syarah
kitab tersebut disebutkan riwayat dari Hasan bin ‘Ali Al-Aswânî. Ia
berkata, “Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara
penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan
bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya.”
.
20.
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjunan kami,
Muhammad– samudera cahaya-Mu, tambang ra-hasia-Mu, singgasana
kerajaan-Mu, imam hadrat-Mu, bingkai kerajaan-Mu, perbendaharaan
rahmat-Mu, dan jalan syariat-Mu,yang mendapat kelezatan dengan
tauhid-Mu, insan yang menjadi sebab segala yang maujud, penghulu para
makhluk-Mu, yang memperoleh pancaran sinar cahaya-Mu- dengan shalawat
yang kekal sekekal diri-Mu, yang tetap sebagaimana tetap-Mu, dan yang
tidak ada akhir di balik ilmu-Mu; juga dengan shalawat, yang
meridhakan-Mu dan meridhakannya serta meridhakan kami dengannya, duhai
Tuhan semesta alam.”
Penjelasan :
Shalawat ini dinamakan shalawat ‘Cahaya Kiamat’. Sha-lawat ini disebut
demikian karena banyaknya cahaya yang akan diperoleh oleh orang yang
membacanya pada Hari Kiamat kelak.”
Sayyid Ahmad Al-Shâwî dan yang lainnya mengatakan, shalawat ini saya
dapatkan tertulis di atas sebongkah batu dengan tulisan qudrati.
Di dalam syarah atas kitab Dalâ’il disebutkan, sebagian pemuka para wali
mengatakan, bahwa shalawat ini berbanding dengan 14.000 shalawat
lainnya.
.
Sumber:
http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-175.html
.
21. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya,limpahkanlah shalawat
kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya,
limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana shalawat yang Engkau
perintahkan kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad
sebagaimana Engkau suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan
lim-pahkanlah pula shalawat kepada Muahammd sebagaimana seharusnya
shalawat atasnya.”
Shalawat di atas dinamakan Al-Shalât al-’Adâdiyyah.
.
22. Artinya:
“Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami,
Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang
lalai melupakan untuk menyebut-Mu “
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (?) adalah dua sighat shalawat dari
Imam Al-Syâfi’i r.a. Berkaitan dengan shalawat sebelumnya (?) telah
dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalâ’il, bahwa Imam Al-Syâfi’i
pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, “Apa yang
telah diperbuat Allah atas diri Anda?”
Imam Al-Syâfi’i menjawab, Allah telah mengampuni diriku.”
“Dengan amal apa?” orang itu bertanya lagi.
“Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.,” Jawab Imam Al-Syafi’i.
“Bagaimana bunyinya?”
Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas.
Sedangkan berkaitan dengan shalawat ini (?), Al- Mazânî bertutur sebagai berikut:
Saya bermimpi melihat Imam Al-Syâfi’i. Lalu saya bertanya pada beliau, “Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?”
Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku
cantumkan di dalam kitab Al-Risâlah, yaitu: Allâhumma shalli ‘alâ
Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzâkirûna wa Shalli ‘alâ Muhammadin
kullamâ ghafala ‘an dzikrik al-Ghâfilûna.”
Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihyâ’ menuturkan hal berkut:
Abu Al-Hasan Al-Syâfi’i menuturkan, “Saya telah bermimpi melihat
Rasulullah Saw., lalu saya bertanya, “Ya Rasulullah, dengan apa
Al-Syâfi’i diberi pahala dari sebab ucapannya dalam kitab Al-Risâlah:
Washallallâhu ‘alâ muhammaddin kullamâ dzakara al-Dzdâkirûn waghafala
‘an dzikrik al-ghâfilûn?’ Rasulullah meniawab: ‘la tidak ditahan untuk
dihisab.”‘
.
23. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di
antara segala cahaya, rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar duka,
dan pembuka pintu kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad, manusia pilihan,
juga kepada ke-luarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak
jumlah kenikmatan Allah dan karunia-Nya.”
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad
Ruslan mengomentari shalawat ini, “Sha-lawat ini sangat mujarab untuk
menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh
ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.”
.
24. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya,
sebanyak jumlah apa Yang Engkau ketahui, seindah apa Yang Engkau
ketahui, dan sepenuh apa Yang Engkau ketahui.”
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a.
(Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar
Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali
(quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama masa
jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jam’i.
Banyak sekali cerita-cerita berkenaan dengan riwayat hidup dan
karamahnya: Di antaranya ia tidak pernah ber-diri satu kali pun bila
menyambut kedatangan para raja. Bahkan, jika ada salah searang di antara
raja-raja itu datang kepadanya, raja tersebut merendahkan diri di
hadapannya, duduk dengan sopan tanpa menaleh ke kiri dan ke kanan selama
berada di hadapan beliau.
.
25. Artinya:
“Ya Allah limpahkan shalawat, salam, dan berkah,
kepada Muhammad– cahaya zat dan rahasia yang berjalan di malam hari–di
dalam seluruh asma dan sifat.”
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu Al-Hasan Al-Syadzili r.a.
ia berbanding dengan seratus ribu shalawat lainnya. Ada yang mengatakan
bahwa shalawat ini berguna untuk melepaskan kesulitan.
.
26. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah
atas Sayyidina Muuammad–pembuka hal-hal yang terkunci; penutup
perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran;
dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa
melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para
sahabatnya, sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi.”
Penjelasan:
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.
Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang
membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan
masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun
ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan
bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang
menyatakan pula enamratus ribu–shalawat lainnya.
Barangsiapa yang men-dawam-kan (membiasakan secara rutin) membacanya
selama empat puluh hari, Allah akan mengampuninya dari segala dosanya.
Barangsiapa yang membacanya sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat
atau Senin, ia akan berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya
hendaklah ia melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia
membaca Surah Al-Fâtihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah
Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah
Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah
Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Mu’awwidzatayn (surah Al-Falaq dan
Al-Nâs). Hendaklah ia membakar kemenyan Arab ketika membaca shalawat
tersebut.
.
27. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, sebanyak apa yang ada di dalam pe-ngetahuan Allah, dengan
shalawat yang kekal seba-gaimana kekalnya kerajaan Allah.”
Penjelasan:
Sayyid Ahmad Al-Sakhâwî, dengan menukil dari ulama lainnya mengatakan
bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai 600,000 shalawat lainnya.
Shalawat ini dikenal dengan sebutan, “Shalawat Kebahagiaan”.
Sedangkan Syaikh Dahlan memberikan komentamya, “Shalawat ini
merupakan sighat shalawat yang sempurna. Orang yang membacanya secara
rutin tiap-tiap hari Jumat sebanyak seribu kali akan menjadi orang yang
bahagia di dunia dan akhirat.”
.
28. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah,
kepada sayyidina Muhamamd dan keluarganya; sebanyak kesempurnaan Allah
dan segala yang sesuai dengan sesuai dengan kesempurnaan-Nya itu.”
Penjelasan:
Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat sebagai shalawat
“Kamaliyah”. Mereka telah memilih shalawat tersebut sebagai wirid karena
pahalanya yang tidak terhingga.
Ada yang menyatakan bahwa shalawat ini menyamai pahala 14.000 shalawat lainnya.
.
29. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah
kepada penghulu kami, Muhammad-Nabi yang ummi, yang terkasih, yang
tinggi kedudukannya, dan yang besar wibawanya; juga kepada keluarga dan
para sahabatnya.”
Penjelasan:
Tentang shalawat ini, ada yang mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat tersebut.
.
30. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muuhammad dan keluarga Sayyidina Muhammad, di dalam setiap
kejapan mata dan tarikan napas, serta sebanyak jumlah ilmu yang Engkau
miliki.”
Penjelasan:
Shalawat ini diterima oleh Maulana Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di
antara keistimewaannya adalah: jika Anda membacanya secara rutin, Anda
akan memperoleh ilmu dan rahasia langsung dari Nabi Saw.
.
31. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan
kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Muhammad, yang dengan
perantaraan beliau itu dilepaskan semua ikatan, dilenyapkan segala
kesusahan, di-tunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan,
dicapai akhir yang baik, dan diberi minum dari awan berkat wajahnya yang
mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan
mata dan tarikan napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.”
Penjelasan:
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan “shalawat Tafrijiyah”. Tentang
shalawat ini, Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang
membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau
lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan
kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi hatinya,
meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezeki-nya,
dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain.
.
32. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad-hamba
dan Rasul-Mu serta Nabi yang ummi; atas keluarga Muhammad dan para
isterinya, ibu kaum Mukmin, serta atas keturunan dan
keluarganya-sebagai-mana Engkau telah melimpahkan shalawat itu kepada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini se-sungguhnya Engkau Maha
terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah berkatilah Muhammad–hamba dan rasul-Mu serta Nabi yang ummi;
jugakeluarga dan para isterinya, ibu kaum Mukmin serta keturunan dan
Ahli Baitnya– se-bagaimana Engkautelah memberkati Ibrahim dan keluarga
Ibrahim, Di alam raya ini sesungnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.”
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih.
.
33. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, berkah, dan
rahmat-Mu kepada Muuhammad-hamba, Nabi, dan utusan-Mu; Nabi yang ummi,
penghulu para rasul, imam orang-orang yang bertakwa, dan penutup para
Nabi; Imam kebaikan dan panglima kebaikan, serta rasul rahmat, juga
kepada isteri-isterinya, ibu kaum beriman, dan kepada keturunan dan Ahli
Baitnya; kepada keluarga dan para sahabatnya, para penolong dan para
pe-ngikutnya, serta umat dan para pencintanya-sebagaimana Engkau telah
melimpahkan shalawat, berkah, rahmat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Di alam raya ini sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.
Limpahkanlah pula shalawat, berkah, dan rahmat atas kami bersama mereka,
dengan shalauwat-Mu yang paling utama dan berkah-Mu yang paling suci;
selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Mu dan orang-orang yang
lalai melupakan-Mu; sebanyak jumlah yang genap dan yang ganjil; sebanyak
jumlah kalimat-Mu yang sem-purna dan diberkahi; dan sebanyak jumlah
makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, perhiasan arsy-Mu, dan
tintakalimat-Mu–shalawat yang kekal sekekal diri-Mu.
Ya Allah, bangkitkanlah dia pada Hari Kiamat kelak pada derajat
kedudukan yang terpuji, yang diinginkan oleh orang-orang dulu maupun
orang-orang setelahnya; tem-patkanlah dia pada tempat yang dekat
dengan-Mu pada Hari Kiamat; perkenankanlah syafaatnya yang besar;
angkatlah derajatnya yang tinggi; dan berikanlah ke-padanya semua
permintaannya di akhirat dan di dunia, sebagaimana yang telah Engkau
berikan kepada Ibrahim dan Musa.
Ya Allah, jadikanlah kecintaannya di dalam kalangan mereka yang
disucikan, kasih-sayangnya di kalangan mereka yang didekatkan, dan
sebutannya di dalam ka-langan mereka yang ditinggikan. Berikanlah pahala
yang setimpal kepadanya dari kami sesuai dengan haknya, dengan
sebaik-baik pahala yang Engkau berikan kepada para Nabi dan umatnya.
Berikanlah kebaikan kepada semua nabi. Shalawat dari Allah dan kaum
Mukmin senantiasa terlimpah kepada Muhammad, Nabi yang ummi. Salam
sejahtera tercurah atasmu, duhai Baginda Nabi, serta rahmat Allah,
berkah-Nya, ampunan-Nya, dan keridhaan-Nya.
Ya Allah, sampaikanlah salam kami kepadanya, balaslah salam kami
olehnya, tetapkanlah pada umat dan ke-turunannya amal perbuatan yang
akan menyenangkan hatinya. Duhai Tuhan semesta alam.”
Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hâfizh Al-Sakhâwî
di dalam kitab Al-Qawl al-Badî’. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di
dalam Al-Durr al-Mandhûdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang
diriwayatkan.
.
34. Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas
junjunann kami Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para
sahabatnya, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang
yang lalai melupakan-Mu sebanyak apa yang diliputi oleh ilmu Allah,
dituliskan oleh qalam Allah, diterapkan dalam hukum Allah, dan seluas
ilmu Allah; sebanyak jumlah segala sesuatu, berlipat gandanya segala
sesuatu, dan sepenuh segala sesuatu; serta sebanyak makhluk Allah,
perhiasan arsy Allah, keridhaan Allah, tinta kalimat Allah; seerta semua
yang telah terjadi, yang akan terjadi, dan semua yang ada di dalam ilmu
Allah dengan shalawat yang menghabiskan seluruh bilangan dan meliputi
seluruh batasan; juga dengan shalawat yang berkesinambungan dengan
kekalnya kerajaan Allah dan abadi dengan keabadian Allah.”
Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya.
Ia termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat
kepada Nabi Saw.
Ada yang berpendapat bahwa orang yang membacanya secara rutin selama
sepuluh malam, tiap-tiap malam sebanyak seratus kali, pada saat hendak
berbaring tidur di tempat tidurnya, sambil menghadap kiblat dan dalam
keadaan suci yang sempurna, akan bermimpi melihat Nabi Saw.
.
35. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah
huruf yang digariskan oleh qalam.”
Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidîn,
Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif ‘Abdurrahman bin Muhammad Ba’alawi.
Di antara faedah shalawat ini disebutkan diungkapkan oleh Quthb
Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang meninggal dunia
dalam keadaan baik (khusnul khâtimah) adalah jika tiap-tiap selesai
mengerjakan salat maghrib ia mengucapkan, “Astaghfirullâh alladzî lâ
ilâha illâ huwa al-hayy al-qayyûm, alladzî lâ yamûtu wa atûbu ilayh,
rabbigh-firlî,” kemudian diikuti oleh pembacaan shalawat di atas.
Barangsiapa yang membaca kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara
tentang yang lainnya, niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman.
.
36. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
junjunan kami, Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga
kepada keluarga Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan kerelaan bagi
kami dan penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya wasilah dan maqam
yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah ia dari kami dengan
balasan yang sepantasnya; dan balaslah ia dengan balasan yang paling
baik daripada balasan yang telah Engkau berikan kepada seorang nabi dari
umatnya. Limpahkanlah pula shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya
dari go-longan para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang salih.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan umat
terdahulu, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh,
limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan
limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah
semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu, selembut-lembut
kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu,
serta berikanlah kesejahteraan yang banyak kepadanya.”
Penjelasan:
Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-’Ârif Syihabuddin
Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, ‘Awârif al-Ma’ârif; telah pula
dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawâti
‘an-Sayyidi al-Sâdâti, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah
untuk masing-masing bagian darinya.
Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shâlih ‘Umar bin Sa’id bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat tersebut setiap
hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu) antara kuburnya dan
kuburku.”
.
37. Artinya:
“Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan
seluruh makhluk-Nya, semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, atasnya serta atas mereka tercurah salam, rahmat, dan
berkah Allah.”
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam ‘Alî bin Abî Thalib k.w., kemudian diwartakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
.
38. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang
ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan
seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi
pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang beriman.”
Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra’. Pengarang
kitab Al-Ibrîz, Sayyid ‘Abdul ‘Azîz Al-Dabbâgh, telah banyak
membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin
mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab
tersebut.
.
39. Artinya:
“Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia
kepada manusia Tuhan yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar
dengan pemberian; Tuhan yang mempunyai pemberian-pemberian yang mulia
limpah-kanlah shalawat atas Muhmmad, sebaik-baik manusia, dengan
penghormatan; ampunilah pula kami, duhai Tuhan Yang Maha Tinggi di sore
ini.”
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari sahabat ‘Abdullah bin Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
.
40. Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan
atas keluarganya, sahabat-sahabatnya, anak-anaknya, isteri-isterinya,
keturunannya, Ahli Baitnya, para penolongnya, para pengikutnya, para
pencintanya, dan umatnya; dan jadikanlah kami bersama mereka semua duhai
Tuhan Yang paling penyayang di antara semua penyayang.”
Penjelasan:
Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syifâ’ dari Hasan Al-Bashri.
Beliau berkata, “Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman
telaga Rasulullah Saw., hendaklah ia membaca shalawat itu.”
.
41. Artinya:
“Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan selama
orang-orang yang lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan shalawat
ke-padanya di kalangan orang-orang terdahulu dan setelahnya, dengan
shalawat yang paling utama, paling banyak, dan paling baik daripada
shalawat yang dilim-pahkan-Nya kepada salah seorang dari ummatnya dengan
shalawatnya kepadanya. Salam sejahtera atasnya, teriring rahmat Allah
dan berkah-Nya. Semoga Allah membalasnya dari kami dengan balasan yang
lebih baik daripada balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang
diutus kepadanya. Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan
menjadikan kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia,
beragama dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para
malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara
makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik yang
nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya dalam urusan
agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari kami di dalam
keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya- melainkan Muhammad
Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin kepada kebaikannya; yang
menunjukkan kepada tuntunannya; yang membebaskan dari kebinasaan dan
tempat-tempat jahat, yang mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan
kebinasaan; yang tegak me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan
darinya. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada
Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan
shalawat kepada Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah
mehmpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya
Dia Maha terpuji lagi Maha muha.”
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam Al-Syâfi’i r.a. Dan mempunyai
penyempurnaan di dalam Al-Risâlah oleh Imam Al-Syâfi’i. Shalawat ini
banyak sekali faedahnya, terutama bila dibaca sesudah membacaa Shalawat
Nurul Qiyâmah, Yaitu shalawat nomor 16.
.
42. Artinya:
” Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas
pemimpin para pemimpin dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad,
kekasih-Mu yang dimuliakan; juga atas keluarga dan para sahabatnya”.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid ‘Alî Wafâ’.
.
43. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina
Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan
rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Sayyidina
Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum diciptakan Lawh
dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang
disifati dengan akhlak dan perangai yang utama. Ya Allah, limpahkanlah
shalawat atas Sayyidina Muhammad. yang dikhususkan dengan kalimat yang
menyuruh dan hikmah tertentu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada
Sayyidina Muhammad, yang tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan
tidak dibiarkan orang yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah
shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh
awan kemana dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi shalawat
oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita diperintahkan-Nya
supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat Allah selalu dicurahkan
kepadanya; kepada keluarganya, sahabat-sa-habatnya,
isteri-isterinya–selama hujan turun dengan
deras dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga
Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan kemuliaan.”
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munîr fî Al-Shalâh ‘ala Al-Basyîr Al-Nadzîr.
.
44. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
junjunan kami Muhammad, juga kepada ke-luargaya, saahabat-sahabatnya
sebanyak jumlah, apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, digariskan oleh
qalam-Mu, dan ditetapkan dalam hukum-Mu terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah
kelembutan-Mu di dalam seluruh urusan kami dan kaum muslimin.”
.
45. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang melebihi
shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang bershalawat dari
sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti keutamaan Allah atas
makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan ilmu.”
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ? ) ada di dalam kitab Masâlik
al-Hunafâ. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan
Al-Qastalani, mengatakan, “Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat
no.32 (?) supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga.”
.
46. Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran;
limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah
tiap-tiap huruf yang dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah sha-lawat
dan salam kepada sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap seribu
yang dilipatgandakan.”
.
47. Artinya:
“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, dengan shalawat yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang
bergandengan dengan sebutan dan yang disebutnya. Ya Allah, limpahkanlah
shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang menerangi
kuburnya dengan seterang-terangnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat
kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawlat yang melapangkan dadanya dan
menyebabkan kegembiraannya. Limpahkanlah pula shalawat kepada semua
saudaranya dari golongan para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak
jumlah cahaya dan kemunculannya.”
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ?) dikemukakan oleh Al-Qastalani
di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ’. Beliau menghimpun sepuluh shalawat
yang tidak dinisbahkan kepada seorangpun.
.
Sumber:
http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-180.html
Catatan:
Beberapa penjelasan yang mengacu ke nomor tertentu, kami
tak yakin. Karena sumber asli tak menuliskan penomoran. Insya Allah
jika ada kemampuan akan kami cek lagi. Wallahu a’lam.
Like this:
Be the first to like this post.
irfan berkata
Nabi SAW, bersabda :
“Orang yang bershalawat sekali (1x) kepadaku,
pasti Allah memberi 10 rahmat kepadanya,
dan
dilenyapkan 10 dosa-dosanya
subur berkata
Muhammad berkata
Adakah sholawat khusus yang bisa memberikan keberkahan hidup dunia ? Tolong bagi yang tahu teks bacaan dan jumlah bacaannya. Terima kasih
uut berkata
Ceramah • Zainal Abidin Syamsudin • Kupas Tuntas Maulid Nabi & Tahlilan
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Zainal%20Abidin%20Syamsudin/Kupas%20Tuntas%20Maulid%20Nabi%20%2526%20Tahlilan
lebih rinci
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Zainal%20Abidin%20Syamsudin
uut berkata
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Abdul%20Hakim%20Amir%20Abdat/Sifat%20Shalawat%20dan%20Salam
lebih rinci
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Abdul%20Hakim%20Amir%20Abdat
nur b berkata
Bang Aziem berkata
topik berkata
amien berkata
–> amien amien amien .. yaa rabbal ‘alamien.
Mang Adeng berkata
Dewi Susiana berkata
dwiandriirianto berkata
mohon bisa kasi Riwayat Hadits dan penomorannya yah…. maksud saya,
saya hanya butuh lafazh sholawat yang dituntunkan Rosululloh dan Para sohabatnya,
saya sangat senang bersolawat jika nama beliau disebut, karena ini perinta Alloh dan RosulNYA
–> kami hanya bersandar kepada rujukan referensi yg kami rujuk. Tidak sampai pada no hadits dll. Itu di atas kapasitas kami. Yang jelas shalawat banyak macamnya, ada yg dari baginda Nabi saw, dari para sahabat ra, dan banyak dari para ulama rhm.
Jika anda tak merasa butuh, tidak usah bilang2 .. silakan dilewati saja.
Imam berkata
“saya hanya butuh lafazh sholawat yang dituntunkan Rosululloh dan Para sohabatnya”
Pertanyaan saya apakah contoh sholawat2 di atas pada artikel itu ada kesalahan sehingga Anda mengatakan seperti itu seakan Anda mengatakan tidak butuh, kalau toh Anda mempunyai redaksi lain yang katanya sesuai tuntunan Nabi dan Shahabat, ya menurut saya, Anda tuliskan saja di sini dari pada mengatakan seperti itu sekalian saja hadits2nya dan kapan dibacanya, saya kira ini lebih baik dari pada mengatakan, saya hanya butuh….dst.
joko widodo berkata
eksan berkata
hamzah berkata
nandang umar berkata
–> silakan .. semoga manfaat.
hafidz berkata
tolong dong dalam tulisan bahasa indonesianyaaku pengen belajar tentang sholawat ini, maklum aku ngga bisa ngaji ! nyesel aku jadinya sekarang mungkin aku inilah ya yang ahli neraka ? tolong dong tad ………….
muamar berkata
teguh berkata
terimakasih atas ilmu yang anda peroleh dan saya mohon izin untuk di amalkan
doa ku untuk anda semoga ALLAH memberikan ilmu yang bermanfaat buat anda dan orang lain
trimakasih
wasalammualiakum warohmatuloohi wabarokatuh
–> wa’alaikum salam wrwb. amien amien amien atas doanya. Semoga demikian juga dengan anda. amien yaa rabbal ‘alamien.
Mustofa berkata
Terima Kasih…..
Rindang berkata
indra berkata
zahra berkata
Nutainuberak berkata
Wassalam.
–> Lhoo .. apa kaitannya kesempurnaan agama dengan mimpi. Apakah kl islam telah sempurna itu berarti orang tak boleh mimpi bertemu baginda Nabi saw. Terus yang mimpi demikian dihukumi sesat .. yang benar ajaa mas.. aneh-aneh aja anda ini.
Kata berkata
pewirid shollawat berkata
–> bukannya tak mau baca shalawat mas .. mereka kan juga baca tahiyat dalam shalat.
Yg mereka tahu hanya shalawat ibrahimiyah saja. Titik. Lebih parah lagi mereka memusyrikkan shalawat2 yg lain. Itu masalahnya.
Huda berkata
Tuk admin: Mhn diposting ttg Ulama dari kalangan mana (madzhab/aliran) yg “suka”/sering ditemui Nabi dlm mimpi, dan kalangan/aliran mana yg ulama-nya bahkan tidak pernah ditemui Nabi dlm mimpi.
Bs dibanyangkan, menemui dlm mimpi sj Nabi tak sudi. Na’udzubillah.. bukankah itu sinyal yg sgt jelas, keEngganan Nabi menemui qta, itu pertanda apa?
Bukankah begitu.. :)
wawan berkata
mimpi bertemu Nabi ada hadisnya, setidaknya inilah pegangan kami..
saya punya 2 pertanyaan dan 1 komentar untuk anda :
pertama,
bagaimana kedudukan mimpi bertemu Nabi ini menurut anda dan kelompok anda?
jika anda&kelompok anda tidak mengakui mimpi bertemu Nabi plus hadis tentang mimpi bertemu Nabi, maka selesailah diskusi kita, karena pijakan kita beda.. konsekuensinya : anda tidak berhak memaksakan pendapat/pemahaman kelompok anda kepada kami..
kedua,
bisakah kita mengatur apa yg terjadi dalam mimpi kita?
ketiga,
wajarkah orang (yg mengaku2 menginginkan kebaikan bagi orang lain) mengatai2 salah satu organisasi orang Islam dengan sebutan “XXX” dan “BXXXK” ??
wawan berkata
nutainuberak –> kan sama aja mengatai NU itu xxx, NU itu xxxxx
–> saya malah tak menggagasnya. Seandainya niatnya demikian .. itu menunjukkan akhlaknya, dan semua akan kembali kepada dirinya.
dwiandriirianto berkata
Saya juga pernah membaca buku wahabi, dan disana tidak ada yang melarang bersholawat, bahkan sangat menganjurkan bersholawat dengan lafazh lafazh yang dituntunkan NABI dan para sahabatnya. Serta disebutkan kebakhilan seseorang tatkala disebut nama NABI, dan dia tidak mau bersholawat pada beliau. Karena ini merupakan bagian dari agama Islam, bersolawat tatkala nama NABI disebut dan juga diwaktu waktu di disyariatkan oleh NABI dengan lafazh yang dituntunkan NABI. Syukron
muhammad yunus(Pieter yoshua) berkata
Huda berkata
Fatah Yasin berkata
Saudara2 sekalian, mohon bantuannya mungkin diantara Anda ada yang berkenan.
Pertanyaannya:
Saya bermimpi kira-kira 5 bulan yang lalu, diajak oleh seseorang memasuki sebuah tempat yang mirip masjid (setelah saya sebutkan ciri-cirinya, banyak yg mengatakan bahwa itu adalah masjid Nabawi). Setelah melewati pintu gerbang, ada halaman yg luas, dengan kubah masjid di tengahnya, dan di samping masjid itu ada sebuah kamar berukuran kecil. Kemudian saya diajak masuk oleh orang itu.
Didalam kamar, terdapat sebuah tempat tidur sederhana, dan ada seseorang berbaring diatasnya dengan berselimut. Kami masuk setelah mengucapkan salam. Setelah kami duduk, orang yang berbaring itu berkata, “Duduklah, dan dengarkan baik2. Jangan takut, aku adalah Muhammad Rasulullah. Waktuku sudah hampir habis. Aku sudah menuliskan wasiat untukmu, dan semuanya sudah kutitipkan pada orang yang mengajakmu tadi.” Setelah mendengar itu, badan saya gemetar dan menggigil. Kemudian orang yang mengajak saya tadi berdiri dan menjabat tangan saya. Setelah kami berjabat tangan, saya terbangun dari tidur.
Demikian mimpi yang saya alami.
Saya ingin nasihat dari teman2 semua, kira-kira apa yang harus saya lakukan? Apa maksud dari mimpi itu? Apakah benar saya bertemu Rasulullah SAW?
Terima kasih,
Wassalaam….
–> wangalaikum salam wrwb. Sebaiknya anda tanyakan secara langsung ke orang alim. Sepengetahuanku mimpi berjumpa Rasulullah saw itu benar adanya, karena syaitan tidak bisa menipu dengannya.
Seandainya benar anda bermimpi berjumpa kanjeng Rasul saw, alangkah beruntung dan berbahagianya anda. Banyak orang ingin bermimpi berjumpa Rasulullah saw dan belum kesampaian. Namun jangan terjebak kemudian berpuas diri. Jika demikian anda terjebak dalam godaan syaitan.
Tentunya peristiwa itu menjadi penambah semangat kepada ketaatan kepada Allah swt. Malu nanti di akhirat berjumpa baginda Nabi saw, seandainya telah dijumpai beliau malah ketaatan dan ibadahnya kendor.
wallahu a’lam.
achmad berkata
–> Terima kasih sarannya. Maaf saya belum bisa memakai fasilitas audio (dan video) di wordpress ini. Video hanya bisa dengan link ke youtube (dan semacamnya).
Mengenai komentar .. kami sengaja tidak menghapus komentar yang bernada negatif, asal tidak melanggar aturan. Biar diskusi berjalan sehat. Jika ada komentar tak baik, biarlah pembaca yang menilai. Mungkin beberapa tahun mendatang si penulis akan malu sendiri.
silatsunda berkata
THOYYIBATUL berkata
terimakasih kepada penulis sholawat-sholawat diatas,saya merasa sangat terbantu,,,,
Alloh tak pernah terlelep untuk melihal setiap amal yang di amalkan oleh hambanya,,,,,,semoga Alloh membalas kebaikanmu ini,,,
Achmad Hasan berkata
ahmad hata berkata
semoga bermanfaat untuk saya sendiri,,,,
jusmin berkata
dauz berkata
alex yohanes siswanto berkata
wawan berkata
sepertinya bisa, mas..
dalam keyakinan kami, ada riwayat cerita tentang seseorang yg memusuhi Islam, namanya Abu Lahab, masih terhitung sebagai paman Nabi Muhammad..
beliau berbahagia dengan kelahiran Nabi Muhammad dengan memerdekakan budak..
beliau, walaupun akhirnya dimasukkan ke neraka lengkap dengan siksaannya, tapi tiap hari senin (hari kelahiran Nabi Muhammad) siksaan terhadap beliau diringankan..
berkat berbahagia dan bersyukur dengan kelahiran tersebut..
shalawat, merupakan salah satu bentuk tanda kami bersyukur, memuliakan dan menghormati Nabi Muhammad..
menurut saya, bisa2 aja shalawat bermanfaat untuk orang non muslim, asalkan “syarat dan ketentuan yg berlakunya” dipenuhi.. antara lain : membacanya tidak di sembarang tempat (misalnya : WC), niat yg betul, tidak berniat untuk mengolok2/menghina.. dll..
untuk lebih jelasnya mungkin bisa ditanyakan kepada ustad/ulama terdekat..
akan lebih baik jika memperoleh bacaan shalawat dari orang yg memperolehnya dari orang yg memperolehnya dari orang yg memperolehnya dan seterusnya memperoleh dari Nabi Muhammad sendiri secara berantai..
dengan demikian kita bisa memperoleh “license key” atau “serial number”nya, sehingga lebih berbarokah..
juhaiman berkata
aang berkata
mohon izin menyalin gan,
Jazakumullah Khoir
agnes berkata
gud job…..
:)
fauzan berkata
–> kayaknya masih banyak mas..
Macam-macam bacaan Shalawat « dewi4anto berkata
panca daya gmp berkata
saya hermawan,mohon izin tuk gabung ikutan mengaji disini.
Kawulane Gusti Alloh berkata
Ijin copas Kang, mudah2an Alloh melimpahkan rohmat & ridho-nya pada penulis / pengelola blog ini beserta org2 yg rajin bersholawat kpd kanjeng Nabi. Allohumma sholli ‘ala Muhammad….
epull berkata
budaktaktaudiri berkata
permisi ustadz,
mohon ijin copas untuk diamalkan mudah2 Allah S.W.T. selalu melimpahkan barokah dan ridho-Nya untuk ustadz.
Wassalam.
hendri berkata
mansyur berkata
–> wangalaikum salam wrwb. Amien .. terima kasih doanya. Belum mas..
abdul majid berkata
Solawat yang indah, saya mohon ijin untuk copy semoga Alloh SAW Ridho, Amin,….
Wassalam,
–> silakan.. semoga Allah meridloi anda juga.. amien.
epull berkata
iqbal berkata
ana mhon ijin copy nggeh…
syukron
cak dor berkata
Saarih berkata
Terima kasih bagus skli dan smoga bermanfaat, salam kenal.
Mari kita selalu bershalawat, walaupun banyak yang bilang shalawat bid’ah
Wassalamu ‘alaikum Wr wb
Mii Polodoro Kec Reban berkata
pinasti berkata
azwin berkata
Minta ijin copy akh,
Syukron
muhyiddin berkata
–> silakan … jangan lupa sertakan sumber dari kami. Mohon doa juga.
Macam-Macam Shalawat « Rifaudin Ahmad berkata
Kata berkata
mohon diartikan sholawat di bawah ini, sering di amalkan tapi belum
begitu faham artinya
Allahuma soli solatan kamilatan wasalim salaman taaman ala sayidina Muhamadin
aladzi tunjina bihi min jami’il ahwali wal afat, wa taqdzilana bihi min jami’il
sayiat wa tarfauna bihi indaka ala darojat wa tubalighuna bihi aqsol ghoyat min
jami’l khairu wa ba’dal mamat wa ala alihi wa sohbihi wasalim
sukron
–> mungkin yang anda maksud no. 19.
atria berkata
assalamualaikum,, terima kasih sudah memberi jalan untuk menambah ilmu,,
mohon izin nya untuk copy paste dan disebarkan,,
terima kasih sebelumnya
–> wa’alaikum salam wrwb. silakan.. jangan lupa link ke sini. Mohon doa juga.
kusriyantini berkata
Terima kasih atas info sholawatnya,sangat bermanfaat untuk semuanya,tapi saya minta tolong tentang sholawat nabi yang ada pada sinetron islam KTP yang disiarkan di sctv saya pengen tahu sholawatnya.yang kata pertama yaitu Sholatum……..
Terima kasih atas informasi .
juli berkata
nwl7 berkata
tp msh kcil sayah mh
msh sdikit melakukan sunah.a.
emg km mlakukan sunah apa shg km bs brtmu Rosul
Teguh Edi berkata
mari sholawat berkata
–> amien amien amien.. terima kasih doanya. Shalallahu ‘ala Muhammad saw.
wahyu berkata
Pencari Kebenaran berkata
–> Sekedar ilustrasi, ada seorang pemuda jatuh cinta kepada seorang gadis. Saking gandrungnya, ia mengirim surat yg a.l. isinya seperti ini,
Si gadis .. thuing thuing thuing .. akhirnya mereka menikah.
Ketika surat itu bocor, beraneka reaksi. Ada yang meniru untuk mendapatkan pujaan hatinya (Bahkan sekr sms romantis itu beredar di mana-mana). Ada pula komentar .. bahhh, ini surat mbahnya musyrik-syrik, penulisnya kafir.
irmankhanblogspot berkata
salam dan salawat semoga tercurahkan atas nabi yg mulia nabi muhammad alaihiwasalam.
akhi saya mau tanya dan minta masukannya. apa salawat di atas bisa di baca secara di sambungkan. apa tidak ya?
maaf karna saya masih belajar.
semoga allah melimpahkan rahmat dan barokahnya kepada akhi.
wasallamualaikum. Wr. Wb
–> wa’alaikum salam wrwb. Pilih saja yg disukai. Tidak harus semua.
Wagiyo Yasasuakarta berkata
Kalau ada kata Sayyidina Muhammad, ada sayyidina Abu Bakar, Sayyidana Ali dan Sayuyidina lainnya, apakah itu bukan berarti menyamakan Muhammad dengan yang lainnya.
Wassalam,
–> www .. ndhak mas.. itu hanya untuk penyemangat dan pengingat jumlah rakaat saja. Bacaan shalawatnya pun yang ringkas saja.
Yu Wel Konk berkata
Yu Wel Konk berkata
wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatu
–> wa’alaikum salam wrwb. amien amien amien..terima kasih doanya. Semoga anda dan kita mendapat ridlo-Nya selalu. amien
Ahmad Jauhari Penuh Warna berkata
Adi berkata
Bagaimana menurut anda? apakah benar?
–> apa definisi bid’ah .. saya kira anda telah tahu. Ada dua versi (besar), silakan pilih salah satu dan pegang itu terus (konsisten) dgn segala konsekuensinya, tidak mencla-mencle.
Masukkan kalimat anda ini,”shalawat yang tidak diajarkan Rasulullah dan para Shahabat” pada definisi anda. Itulah jawaban menurut definisi anda sendiri.
edisutopo berkata
Balya berkata
Hamba Allah berkata
di atas ada tulisan Nabi yang Ummi, maksudnya apa?
setahu saya kalo Ummi itu artinya ibu…
emang Rasulullah cewe?
Mungkin setau saya Nabiyyil ‘Ummiyy artinya “nabi yang ‘asalnya’ buta huruf (tidak bisa membaca dan menuis – pada kala itu sebelum diangkat sebagai Rasul).
Karena memang segala ilmu dari Rasulullah itu murni berasal dari Allah, tanpa belajar, karena memang Rasulullah seumur-umur tidak pernah belajar membaca dan menulis.
النبي العمي
Terimakasih
–> ada terjemahnya mas.. thanks koreksinya.
epull berkata
MUSLIMAH berkata
saya mau tanya akhi/ukhti apa ada dzikir dan sholawat bid’ah.
mohon penjelasannya.???
–> wa’alaikum salam wrwb. istilah dzikir dan shalawat bid’ah itu pun saya belum pernah menjumpai.. kecuali dari anda sekarang ini. Apa maksud anda?
epull berkata
Sucikan Hati berkata
seperti ibadah2 bid’ah yang tdk ada dasar hadist yang shahih.
syukron.
arief berkata
kang thoin. berkata
–> shalawat ibrahimiyah.. shalawat yang selalu kita baca di dalam shalat. Ada di sini.
Gun Gun Ginansyah berkata
suroso bayu aji berkata
gusty prabu berkata
miftahul munir berkata
gigih berkata
sukirno hady berkata
apa lupa
atau memang bukan sunnah
ikhwan Rifa'iy berkata
heri berkata
Dedi Ariyadi berkata
Tolong penenjelasannya Ustadz,apa arti dari kata SHALAWAT dan apa maknanya.
Dan apakah SHALAWAT itu hanya sekedar ucapan di mulut saja ?…….
dedi aryadi berkata
kenapa tidak dibalas Ustadz ?,,,,
–> wa’alaikum salam wrwb. yang bertanya lebih tahu dari yg ditanya.
latif syaifuddin berkata
–> wa’alaikum salam wrwb. terima kasih.. mohon doa.
Hasan Ali Imron berkata
chandra berkata
mas/mba/kyai/ustd. prmisi aq mau tnya sputar mimpi.. aq prnah brmimpi seolah2 dlm mimpi itu adlah hari kiamat dan stiap aq mimpi sprti itu pzty dlam mimpi itu aq sllu brada di dket masjid/di dlm msjid,klo tau arti’y mhon di jlaskan..
trimakasih…
wasalamu’alaikum.wr.wb
tpq nurul jamaah berkata
tpq nurul jamaah berkata
–> lihat referensi kami di (paling) atas. Karya Yusuf An Nabhani bukunya bisa anda cari.
ruby berkata
kuliexplorasi berkata
Gan , ijin copas….
net berkata
aldi berkata
Ijin Copas ….
Omen Pelor berkata
Alfan berkata
epull berkata
pariyo berkata
konni berkata
taufan berkata
abda miysah berkata
alhamdulillah, syukron ya ustadz, mohon izin copy dan ijazahnya agar dapat memperoleh “license key” atau “serial number”nya, sehingga lebih berbarokah..
saya nanya dengan segala hormat : saya amati ustadz, setiap yang mohon ijazah kok tidak dijawab / diqabulkan ? mengapa ?. maaf kalau saya salah
–> wa’alaikum salam wrwb. Kita masih sama-sama belajar. Apakah etis sesama pelajar memberi ijazah. Maaf …
abda miysah berkata
nugt berkata